Kamis, 12 Desember 2019

TARIAN INDONESIA



Tarian Indonesia




Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.
salah satu tarian yang ada di wilayah jawa barat khususnya wilayah cirebon adalah tarian topeng,disini saya selaku penulis akan membagikan sedikit tentang tarian yang ada di cirebon yaitu tari topeng.


A.        PENGERTIAN TARI TOPENG
Tari topeng adalah salah satu tarian di wilayah kesultanan Cirebon. Tari topeng Cirebon kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon termasuk Subang, Indramayu, Jatibarang, Majalengka, Losari dan Brebes. Disebut tari topeng karena penarinya menggunakan topeng disaat menari. Pada pementasan tari topeng Cirebon penarinya disebut sebagai dalang, dikarenakan mereka memainkan karakter topeng – topeng tersebut.
Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan maupun cerita yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh satu penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Sebagai hasil kebudayaan,tari topeng mempunyai nilai hiburan yang mengandung pesan – pesan terselubung karena unsur – unsur yang terkandung didalamnya mempunyai arti simbolik yang bila di terjemahkan sangat menyentuh berbagai aspek kehidupan, sehingga juga mempunyai nilai pendidikan variasinya dapat meliputi aspek kehidupan manusia seperti kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa dalam hubungan itu, tidaklah mengherankan bahwa tari topeng di cirebon dapat dijadikan media komunikasi untuk dimanfaatkan secara positif pada masa Cirebonmenjadi pusat penyebaran agama islam, Sultan Syekh Syarif Hidayatulah yang juga seorang anggota dewan Walisanga yang bergelar Sunan Gunung Jati bekerjasama dengan Sunan Kalijaga memfungsikan tari topeng dan enam jenis kesenian lainnya sebagai bagian dari upaya penyebaran agama islam dan sebagai tontonan di lingkungan keraton.
Tari topeng tumbuh dan berkembang sejak abad 10 – 11 Masehi. Pada masa pemerintahan Raja Jenggala di Jawa Timur yaitu Prabu Panji Dewa. Melalui seniman jalanan (pengamen) seni tari topeng masuk ke cirebon dan kemudian mengalami perpaduan dengan kesenian rakyat setempat.

B.        TEMPAT PAGELARAN
Tari topeng Cirebon pada zaman dahulu biasanya dipentaskan menggunakan tempat pagelaran yang terbuka berbentuk setengah lingkaran misalnya dihalaman rumah dibelandongan (tenda pesta) atau dipanggung dengan obor sebagai penerangnya, tari topeng cirebon pada masa modern juga dipertunjukan didalam gedung dengan lampu listrik sebagai tata cahayanya.

C.        TUJUAN PAGELARAN
Tujuan pagelaran tari topeng dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
·         Pagelaran komunal, merupakan acara pagelaran yang dilaksanakan untuk kepentingan bersama masyarakat, sehingga hampir seluruh masyarakat ditempat tersebut berpartisipasi dalam pagelaran ini, acara yang dipertunjukan pun sangat spektakuler dengan adanya arak-arakan dalang, atraksi seni dan sebagainya serta digelar lebih dari satu malam, contoh dari pagelaran komunal diantaranya adalah hajatan desa, ngarot kasinoman (acara kepemudaan), ngunjungan (ziarah kubur)
·         Pagelaran individual, merupakan acara pagelaran yang dilaksanakan untuk memeriahkan hajatan perorangan, contohnya adalah pernikahan, khitanan atau khaulan (bahasa Indonesia: melaksanakan nazar atau janji)
·         Pagelaran bebarangan, merupakan acara pagelaran keliling kampung yang inisiatifnya datang dari dalang topeng itu sendiri, bebarangan biasanya dilakukan oleh dalang topeng ke wilayah-wilayah desa yang sudah panen, wilayah desa yang ramai atau datang ke berkeliling di kota dikarenakan desanya belum panen, sedang mengalami kekeringan atau sedang sepi penduduknya.
D.        STRUKTUR PAGELARAN
Struktur pagelaran dalam tari Topeng Cirebon bergantung pada kemampuan rombogan, fasilitas gong yang tersedia, jenis penyajian topeng dan lakon (bahasa Indonesia: cerita) yang dibawakannya. Secara umum, struktur pertunjukan tari Topeng Cirebon dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu:
  • Topeng alit, memiliki struktur yang minimalis baik dari segi dalang, peralatan, kru dan sajiannya. Jumlah rata-rata kru dalam struktur pagelaran topeng alit biasanya hanya terdiri dari lima sampai tujuh orang yang kesemuanya bersifat multi peran, dalam artian tidak hanya seorang dalang Topeng saja yang membawakan babak topeng, tetapi para wiyaganya juga ikut membantu dengan memberikan guyonan-guyonan ringan. Dialog dalam topeng alit dilakukan secara spontan berdasarkan situasi yang ada.
  • Topeng gede, memiliki struktur yang lebih besar dan baku jika dibandingkan dari penyajian topeng alit. Hal tersebut dikarenakan topeng gede merupakan bentuk penyempurnaan dari topeng alit, struktur topeng besar diantaranya, adanya musik pengiring (bahasa Cirebon: tetaluan) yang lengkap, adanya lima babak tarian yang berurutan seperti panji, samba, rumyang, tumenggung dan klana, adanya lakonan serta jantuk (bahasa Indonesia: nasihat) yang diberikan pada akhir pagelaran topeng gede.
E.     PERLENGKAPAN TARI TOPENG
Perlengkapan tari topeng tidak hanya topeng,saat akan mementaskan pertunjukan tari topeng di perlukan banyak perlengkapan yang harus di persiapkan,perlengkapan seperti busana seperti baju yang berlengan dan dasi dengan peniti ukon. Ukon adalah mata uang zaman dulu tak lupa juga ikat pinggang yang di lengkapi badong, keris, gelang, dan juga kain batik.
Selain itu perlengkapan yang harus dikenakan adalah kain sampur atau selendang,kaos kaki putih sepanjang lutut, dan mongkron yang terbuat dari batik lokoan.penari topeng juga mengenakan celana bawah lutut. Perlengkapan yang paling penting dalam pementasaan tari topeng adalah kedok atau topengyang terbuat dari kayu.


F.     ALAT MUSIK PENGIRING TARI TOPENG
Tidak hanya satu jenis alat musik saja yang mengiringi tarian ini. Perpaduan antara beberapa alat musik, membuat tarian ini menjadi unik dan penonton mudah terbawa dalam suasana pentas. Ada beberapa alat musik untuk mengiringi pementasan tarian ini, antara lain:
  • Satu Pangkon Saron.
  • Satu Pangkon Bonang.
  • Tiga Buah Gong yaitu Kiwul, Sabet, Telon.
  • Satu Pangkon Titil.
  • Satu Pangkon Kenong.
  • Seperangkat Alat Kecrek.
  • Satu Pangkon Jengglong.
  • Satu Pangkon Ketuk.
  • Dua Buah Kemanak.
  • Satu Pangkon Klenang.
  • Seperangkat Kendang Yang Terdiri Dari Ketiping, Kepyang, dan Gendung.
G.   LAGU-LAGU PENGIRING TARI TOPENG
Pada saat pementasan, tarian ini tidak hanya diiringi musik saja, melainkan juga diiringi oleh lagu lagu. Hal ini akan menambah keunikan dari tarian ini. Lagu untuk mengiringi tarian ini tidak hanya satu lagu saja, melainkan ada beberapa lagu antara lain:
  • Kembangsungsang Untuk Topeng Panji.
  • Kembangkapas Untuk Topeng Samba.
  • Rumyang Untuk Topeng Rumyang.
  • Tumenggung Untuk Topeng Tumenggung.
  • Gonjing Untuk Topeng Kelana.
Gerakan yang dilakukan oleh para penari dalam tari ini mengikuti jenis topeng yang digunakan oleh para penari. Untuk penari yang menggunakan topeng panji maka gerakannya adalah gerakan antara gerak dan diam. Sebab, topeng ini menandakan usia manusia yang masih bayi atau baru saja lahir. Lain halnya jika ada penari yang menggunakan topeng tumenggung, maka ia harus menari sesuai dengan karakteristik dari topeng tersebut yakni menjadi seseorang yang bijaksana. Berbeda lagi jika penari yang menggunakan topeng kelana, maka ia harus memerankan seseorang yang memiliki sifat yang jahat. Dengan belajar Tari Topeng sama halnya melestarikan kebudayaan bangsa. Memang zaman sekarang semuanya modern, namun bukan berarti kebudayaan yang tradisional harus ditinggalkan. Justru sebagai generasi muda kalau bukan kita yang melestarikan tarian ini, maka tarian ini bisa hilang dan sirna.


0 comments:

Posting Komentar