Sabtu, 07 Desember 2019

ASAL-USUL TARI TOPENG

                                                       ASAL-USUL TARI TOPENG



Halo teman-teman, disini saya akan menjelaskan tentang asal-usul tari topeng di Cirebon.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang amat luas. Oleh sebab itu Indonesia memiliki berbagai macam daerah beserta adat istiadatnya serta budayanya yang amat cantik juga menarik. Salah satunya adalah tari topeng kacirebonan yang sudah amat melekat sebagai budaya di salah satu bagian daerah di Jawa barat.
Tari topeng adalah sebuah karya seni yang tercipta sebagai perwujudan atau ekspresi tentang konsep batin yang berhubungan dengan wajah. Di Indonesia sendiri, keberadaan karya seni purba ini telah begitu melekat dalam kebudayaan masyarakatnya.
Tari Topeng Cirebon, kini menjadi salah satu tarian yang sangat langka, karena Seni tari ini adalah warisan pada zaman Kerajaan Cirebon yang sering dipentaskan di kerajaan, Penari dan penabuh gamelan hidup berkecukupan karena ditanggung oleh Raja.
Namun raja-raja Cirebon  tak bisa terus menerus menghidupi kelompok kesenian karena kegiatan ekonominya diatur oleh pemerintah kolonial Belanda, sehingga saat itu para penari dan penabuh gamelan akhirnya mencari mata pencaharian dengan mbebarang  atau pentas keliling kampung.
Dahulu pada tahun 1980 an Seni tari Topeng ini sering di peragakan oleh sekelompok penari jalanan untuk mencari nafkah dan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya di kota Cirebon.
Sejak itu, Tari Topeng Cirebon mulai dikenal di pedesaan. Grup-grup Tari Topeng Cirebon bermunculan dan beberapa grup tari topeng sibuk mbebarang  dari desa ke desa untuk memeriahkan hajatan. tapi entah mengapa saat ini sudah sangat jarang di peragakan oleh para grup tari keliling.
Jadi, Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di wilayah kesultanan Cirebon, kesenian ini merupakan kesenian daerah asli Cirebon, termasuk Subang, Indramayu, Jatibarang Majalengka, Losari dan Brebes. Disebut tari topeng karna penarinya menggunakan topeng pada saat menari.

Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan maupun cerita yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng ini dimainkan secara solo atau sendirian, namun bisa juga dimainkan oleh beberapa orang sesuai dengan kebutuhan.
Perlu kalian ketauhi nih teman-teman, seorang penulis bernama Thomas Stamford Raffles dalam bukunya menjelaskan bahwa kesenian topeng Cirebon merupakan penjabaran dari cerita Panji, dimana dalam satu kelompok kesenian topeng terdiri dari dalang, dan enam orang yang mementaskannya dan diiringi oleh empat orang yang memainkan gamelan.
Setelah saya melakukan observasi di salah satu sanggar tari di daerah Cirebon, tepatnya di daerah kawasan perumahan bima, saya mendapatkan informasi nih tentang bagaimana sih awal mula atau asal-usul tari topeng di Cirebon. Yuk disimak...
Konon pada mulanya, tari topeng Cirebon diciptakan oleh sultan Cirebon yang cukup terkenal, siapa lagi kalau bukan Sunan Gunung Jati. Jadi pada saat ia berkuasa di Cirebon, terjadi serangan oleh pangeran welang dari Karawang. Pangeran ini sangat sakti karna memiliki pedang bermama curug sewu. Dengan benda tersebut, sunan Gunung Jati tidak bisa menandinginya, walaupun sudah dibantu oleh sunan Kalijaga dan pangeran cakrabuana. Akhirnya pangeran Sunan Gunung jati berinisiatif untuk menandinginya melalui adu kesenian.
Berawal dari keputusan itulah kemudian terbentuk kelompok tari dengan Nyi Mas Gandasari sebagai penarinya. Setelah tarian itu terkenal, jatuh cintalah pangeran welang kepada Nyi Mas Gandasari kemudian ia menyerahkan pedang curug sewu itu kepada Nyi Mas Gandasari sebagai tanda cintanya. Dengan diberikannya pedang curug sewu tersebut, maka hilang pula kesaktian dari pangeran welang dan mengakui menyerah pada sunan Gunung Jati.
Pangeran welang pun berjanji untuk menjadi pengikut setia sunan Gunung Jati dan ditandai dengan digantinya nama pangeran welang menjadi pangeran Graksan. Seperti nama jalan di kota Cirebon ya... Hehehe.
Seiring dengan berjalannya waktu itulah tarian ini dinamakan tarian topeng. Dalam penggunaannya, biasanya penari topeng dapat berganti topeng hingga tiga kali. Biasanya yang awal menggunakan topeng warna putih, kemudian biru dan ditutup dengan topeng berwarna merah. Saat pergantian topeng, suara gamelan akan ditabuh lebih keras. Itu menandakan tentang perwatakan topeng yang diperankan.
Tari topeng ini memiliki arti yang banyak dalam setiap gerakannya. Pada awal mula tari topeng ini biasanya diawali dengan formasi membungkuk sebagai pertanda bahwa tarian akan segera dimulai, selain itu sebagai pertanda penghormatan kepada para penonton pertunjukan. Kemudian kaki penari yang melangkah maju-mundur dengan merentangkan tangan dan senyum kepada para penonton.
Kemudian dilanjut dengan gerakan membelakangi para penonton dengan menggerakan pinggulnya sambil mengenakan topeng yang berwarna putih. Setelah itu tidak lupa penari mengganti topengnya yang kedua, yaitu yang berwarna biru setelah berlenggak-lenggok lagi, topeng diganti dengan topeng yang lain, yaitu yang berwarna merah. Alunan musik akan terdengar lebih tegas saat topeng merah ini sudah terpakai.
Setiap penari mengganti topengnya, disitulah tersimpan makna pergantian karakter tokoh yang diperankan. Misalnya, topeng warna putih menandakan watak yang alim dan lemah lembut, topeng berwarna biru menggambarkan karakter sang pemari yang amat lincah dan namun tetap anggun, kemudian yang terakhir topeng warna merah menggambarkan karakter yang bringas atau biasa kita sebut tempramental juga tidak sabaran. Selain itu, jika dilihat dari busana yang dikenakan penari, memiliki unsur warna kuning, hijau dan merah yang memiliki toka-toka, apok, kebaya sinjang, ampreng.
Untuk tempat pergelarannya sendiri, tari topeng zaman dahulu biasanya dipentaskan pada tempat yang terbuka seperti halaman depan rumah atau bale dengan obor seadanya untuk penerangan, namun seiring perkembangan zaman dan teknologi seperti sekarang ini, tari topeng biasa dipertunjukan dalam gedung dan dengan tata cahaya yang keren dan menakjubkan.
Untuk masyakarat Cirebon, kesenian Tari Topeng ini mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena pada awal kemunculannya kesenian topeng menjadi sarana penyebaran agama Islam pada masa Sunan Gunung Jati yang bertujuan agar bisa lebih dekat dan diterima dengan masyarakat.
Kesenian Tari Topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya.
Sekian yang bisa saya gambarkan dari asal-usul tari topeng kacirebonan, semoga bermanfaat ya teman-teman...

0 comments:

Posting Komentar