Kamis, 16 Januari 2020

Kesenian Tradisional Khas Sunda


9 Macam Kesenian Tradisional Khas Sunda

Selain budayanya, masyarakat Sunda juga terkenal kaya akan keseniannya. Nama Sunda berasal dari “su” artinya baik dan nda adalah kalimat penyambung / kreasi. Masyarakat Sunda yang terkenal dengan ramah tamahnya memiliki berbagai sejarah yang menghasilkan berbagai kesenian tradisional. Orang-orangnya memiliki karakter yang baik dan ramah. Sesuai semboyannya Someah Hade ka Semah artinya sangat ramah pada tamu. Budaya orang Sunda memang terkenal sangat ramah, murah senyum, lemah-lebut, periang, mereka pun sangat menghormati orang yang lebih tua, hal-hal seperti yang sudah mereka lakukan sejak mereka duduk di bangku SD. Hanya saja berbaurnya masyarakat luar, membuat budaya bercampur. Adat istiadat masyarakat Sunda perlahan memudar.
Walau begitu, ternyata kesenian tradisional Sunda masih dilestarikan. Tidak sedikit kesenian Sunda yang tetap dibudidayakan hingga sekarang. Kesenian apa saja ya?

Berikut adalah Kesenian Tradisional Khas Sunda:

1. Wayang Golek

Wayang golek mirip dengan wayang kulit ya. Tapi 2 jenis wayang ini adalah berbeda bentuk lho. Wayang itu sendiri mengandung arti tiruan manusia yang dibuat dari pahatan kayu atau kulit. Nah, sekarang tau kan beda wayang kulit dan wayang golek. Dalam pertunjukan wayang golek, sang dalang selalu menggunakan bahasa daerahnya.
Ciri-ciri kesenian wayang selalu membutuhkan bantuan Dalang yaitu sebutan untuk orang yang mengendalikan para wayang. 1 dalang bisa memainkan 4-10 karakter wayang. Namun sayang, dengan karakter suara yang berbeda-beda dari setiap karakter wayang, membuat kesenian ini kian sepi . Suara yang berubah-rubah membuat profesi dalang sedikit peminatnya. Tidak putus asa di sini, ternyata ada perkumpulan untuk orang-orang yang ingin belajar menjadi dalang lho bernama Yayasan Citra Dangiang Seni. Kamu pecinta seni sunda? Lestarikan budaya sunda. Kalau bukan kita, siapa lagi?

2. Tari Jaipongan

Jaipongan adalah jenis tarian Sunda, dianggap berasal dari Karawang. Lahir dari tangan kreatif H. Suanda pada tahun 1976. Tarian Jaipongan adalah campuran dari seni lain seperti pencak silat, topeng banjet, ketuk tilu, wayang golek dan lain-lain. Tarian ini sangat pesat berkembangnya, musiknya pun diiringi oleh degung, ketuk, rebab, gendang, kecrek, sinden, dan goong. Cocok ya, tari tradisional iringan musiknya juga tradisional, pakaiannya pun menggunakan pakaian tradisional Sunda yang terdiri dari sampur, apok dan sinjang. Biasanya penari berlenggak lenggok diambil instrumen musiknya. Walau terdengar gampang, sebenarnya menari ini lebih sulit karena membutuhkan kelenturan tubuh.

3. Degung

Seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya tentang alat musik tradisional Bandung, Degung menjadi alat tradisional Bandung yang sudah terkenal di penjuru Indonesia. Degung pertama kali dibuat oleh HJ Oosting sejak 1879. Diambil dari bahasa belanda “De Gong” artinya gamelan. Alat musik kian marak sekarang dan mengundang banyak peminat seni.
Kalau didengar bunyinya sih, bisa mengiringi musik dangdut, Jaipongan, mengiringi Sinden, dan lain-lain. Berkesan tradisional, tetapi ini lhooo identitas kesenian Sunda.

4. Rampak Gendang

Alat tradisional sunda yang satu lagi yaitu rampak gendang. Kata rempak gendang diambil dari kalimat gendang serempak. Yang terdiri dari beberapa gendang, gong, saron dan dimainkan secara serempak. Tidak jarang alat musik ini dimainkan banyak orang bahkan bisa lebih dari 10 orang. Mereka berkolaborasi memadukan musiknya.
Kendang yang dipakaipun terdiri dari 2 kendang, yaitu kendang berdiri dan duduk. Rempak gendang biasanya dipadukan dengan berbagai alat musik seperti gitar, gamelan degung, rebab. Akhir-akhir ini rempak gendang dikolaborasikan dengan tari jaipong, musik dangdut, hingga lagu pop. Alat musik berkesan energik, keren dan gembira.

5. Sisingaan

Sisingaan mulai diciptakan pada tahun 1975, diperoleh dari kota Subang. Sebelum terciptanya kesenian ini, para seniman berdiskusi tentang kesenian Reog di Jawa Timur yang sangat menarik minat, maka diciptakanlah kesenian yang mampu menunjukkan identitas khas Sunda.
Menurut perkembangannya kesenian Sisingaan sangat cepat merambat ke setiap daerah. Ciri khasnya membawa boneka-boneka Singa diiringi 4 penggotong pada 1 singa. Sisingaan pun dibuat dari beberapa jenis. Kayu penggabung terbuat dari bambu, singa ini juga dibuat dari kayu, bulu-bulu ekornya terbuat dari benang rafia, dan badannya dibungkus oleh kain hingga benar-benar mirip Singa.
Tradisi ini biasanya diadakan untuk menerima tamu khusus, khitanan / sunatan, hari besar dan acara khusus kesenian. Jika Anda ingin melihat secara langsung Sisingaan, masyarakat Subang selalu mengumpulkannya pada tanggal 5 April setiap tahun, mengatur setiap kecamatan di daerah Subang.

6. Kuda Renggong

Kesenian lain yang berasal dari Sunda adalah Kuda renggong, tarian ini berasal dari Sumedang, Renggong di sini adalah keterampilan, kuda yang digunakan untuk melatih musik irama , kuda yang dipilih bukan berbadan loyo, rata-rata berbadan tegap dan kuat. Musik yang mengiringinya adalah kendang, tetapi dengan berkembangannya zaman musik yang digunakan pun bisa apa saja. Kalau dilihat selintas, acara ini bisa bikin ketawa karena kuda bisa jingkrak-jingkrak, geleng-geleng kepala diambil alunan musik.
Sejarah kuda renggong ini pertama kali muncul dari desa Cikurubuk hingga menyebar ke kabupaten Sumedang.

7. Bajidoran

Bajidoran adalah kesenian rakyat yang berasal dari Subang dan Karawang. Para penari atau yang biasa dipanggil Ronggeng akan melenggak lenggok sambil mendengarkan tabuhan gendang dan gamelan. Para pria mengeluarkan dan menyawerkan uang pada Renggong, seseorang yang menyawerkan uang dengan menggunakan Bajidor.
Menurut sejarahnya, Bajidoran lahir pada tahun 1990-an. Kesenian ini perpaduan dari dangdut, jaipongan dan ketuk tilu. Di zaman sekarang kesenian Bajidoran sudah sangat kurang peminatnya, ada pun yang melestarikan menari ini tidak seperti dulu. Jika zaman dulu sangat memperdulikan ketukan tabuhan gendang, sekarang bisa dikombinasikan dengan tabuhan gendang beraliran pop.

8. Cianjuran

Cianjuran adalah kesenian dari Cianjur, sebenarnya nama alat musik ini adalah mamaos. Alat musik khas sunda sejak tahun 1930. Alat musik ini terdiri dari kecapi ricik, dipadukan dengan suling, rebab, dan kacapi indung. Dibarengi oleh penyanyi dengan bernyanyi Sunda, bernyanyi dengan cengkok mirip Sinden. Bila didengar selintas, kecapi ini mirip lho dengan kecapi tradisional khas Cina.
Seni cianjuran awalnya hanya menyanyikan senior Pantun yang dilagukan. Lirik diambil dari kisah pantun Mundinglaya Dikusumah. Terdengarnya sih seperti gampang, tapi coba deh. Di Sunda itu sendiri, Biasanya Cianjuran digunakan di perayaan pernikahan, khitanan, hiburan dan upacara adat. Bagaimana Mau coba seni musik Cianjuran?

9. Kacapi Suling

Jika kita selidiki, hampir semua kesenian khas sunda, kebanyakan senior vokal selalu ada cengkok-cengkoknya. Kenapa ya Mungkin disini nilai estetikanya. Inilahhh ... salah satu kesenian yang benar-benar membuktikan budaya Sunda. Sesuai namanya, kecapi suling yang terdiri dari instrumen kecapi dan suling.
Nah, untuk kamu yang ingin mendengarkan lagu yang menyejukan hati kompilasi fikiran lagi penat, bisa mengunduh lagu kacapi suling. Adem banget, dikeluarkan saat diiringi suara air mengalir dan burung yang berkicau. Kalau zaman dulu, lagu kecapi suling sering disiarkan oleh radio Sunda kalau didengar bisa bikin ngantuk karena bikin hati tenang.


0 comments:

Posting Komentar