9
Macam Kesenian Tradisional Khas Sunda
Selain budayanya, masyarakat Sunda juga
terkenal kaya akan keseniannya. Nama Sunda berasal dari “su” artinya baik
dan nda adalah kalimat penyambung / kreasi. Masyarakat Sunda yang terkenal
dengan ramah tamahnya memiliki berbagai sejarah yang
menghasilkan berbagai kesenian tradisional. Orang-orangnya memiliki
karakter yang baik dan ramah. Sesuai semboyannya Someah Hade ka Semah artinya
sangat ramah pada tamu. Budaya orang Sunda memang terkenal sangat ramah,
murah senyum, lemah-lebut, periang, mereka pun sangat menghormati orang yang
lebih tua, hal-hal seperti yang sudah mereka lakukan sejak mereka duduk di
bangku SD. Hanya saja berbaurnya masyarakat luar, membuat budaya
bercampur. Adat istiadat masyarakat Sunda
perlahan memudar.
Walau begitu, ternyata
kesenian tradisional Sunda masih dilestarikan. Tidak sedikit kesenian
Sunda yang tetap dibudidayakan hingga sekarang. Kesenian apa saja ya?
Berikut
adalah Kesenian Tradisional Khas Sunda:
1.
Wayang Golek
Wayang golek mirip
dengan wayang kulit ya. Tapi 2 jenis wayang ini adalah berbeda bentuk
lho. Wayang itu sendiri mengandung arti tiruan manusia yang dibuat dari
pahatan kayu atau kulit. Nah, sekarang tau kan beda wayang kulit dan
wayang golek. Dalam pertunjukan wayang golek, sang dalang selalu
menggunakan bahasa daerahnya.
Ciri-ciri kesenian wayang selalu membutuhkan bantuan Dalang
yaitu sebutan untuk orang yang mengendalikan para wayang. 1 dalang bisa
memainkan 4-10 karakter wayang. Namun sayang, dengan karakter suara yang
berbeda-beda dari setiap karakter wayang, membuat kesenian ini kian sepi . Suara
yang berubah-rubah membuat profesi dalang sedikit peminatnya. Tidak putus
asa di sini, ternyata ada perkumpulan untuk orang-orang yang ingin belajar
menjadi dalang lho bernama Yayasan Citra Dangiang Seni. Kamu pecinta seni
sunda? Lestarikan budaya sunda. Kalau bukan kita, siapa lagi?
2.
Tari Jaipongan
Jaipongan adalah jenis tarian Sunda, dianggap
berasal dari Karawang. Lahir dari tangan kreatif H. Suanda pada tahun
1976. Tarian Jaipongan adalah campuran dari seni lain seperti pencak silat,
topeng banjet, ketuk tilu, wayang golek dan lain-lain. Tarian ini sangat
pesat berkembangnya, musiknya pun diiringi oleh degung, ketuk,
rebab, gendang, kecrek, sinden, dan goong. Cocok ya, tari tradisional
iringan musiknya juga tradisional, pakaiannya pun menggunakan pakaian
tradisional Sunda yang terdiri dari sampur, apok dan sinjang. Biasanya
penari berlenggak lenggok diambil instrumen musiknya. Walau terdengar
gampang, sebenarnya menari ini lebih sulit karena membutuhkan kelenturan tubuh.
3.
Degung
Seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya tentang alat
musik tradisional Bandung, Degung menjadi alat tradisional Bandung yang sudah
terkenal di penjuru Indonesia. Degung pertama kali dibuat oleh HJ Oosting
sejak 1879. Diambil dari bahasa belanda “De Gong” artinya gamelan. Alat
musik kian marak sekarang dan mengundang banyak peminat seni.
Kalau didengar bunyinya
sih, bisa mengiringi musik dangdut, Jaipongan, mengiringi Sinden, dan
lain-lain. Berkesan tradisional, tetapi ini lhooo identitas kesenian
Sunda.
4.
Rampak Gendang
Alat tradisional sunda
yang satu lagi yaitu rampak gendang. Kata rempak gendang diambil dari
kalimat gendang serempak. Yang terdiri dari beberapa gendang, gong, saron
dan dimainkan secara serempak. Tidak jarang alat musik ini dimainkan
banyak orang bahkan bisa lebih dari 10 orang. Mereka berkolaborasi
memadukan musiknya.
Kendang yang dipakaipun
terdiri dari 2 kendang, yaitu kendang berdiri dan duduk. Rempak gendang
biasanya dipadukan dengan berbagai alat musik seperti gitar, gamelan degung,
rebab. Akhir-akhir ini rempak gendang dikolaborasikan dengan tari jaipong,
musik dangdut, hingga lagu pop. Alat musik berkesan energik, keren dan
gembira.
5.
Sisingaan
Sisingaan mulai diciptakan pada tahun 1975, diperoleh dari kota
Subang. Sebelum terciptanya kesenian ini, para seniman berdiskusi tentang
kesenian Reog di Jawa Timur yang sangat menarik minat, maka diciptakanlah kesenian yang mampu menunjukkan identitas khas
Sunda.
Menurut perkembangannya
kesenian Sisingaan sangat cepat merambat ke setiap daerah. Ciri khasnya
membawa boneka-boneka Singa diiringi 4 penggotong pada 1 singa. Sisingaan
pun dibuat dari beberapa jenis. Kayu penggabung terbuat dari bambu, singa
ini juga dibuat dari kayu, bulu-bulu ekornya terbuat dari benang rafia, dan
badannya dibungkus oleh kain hingga benar-benar mirip Singa.
Tradisi ini biasanya
diadakan untuk menerima tamu khusus, khitanan / sunatan, hari besar dan acara
khusus kesenian. Jika Anda ingin melihat secara langsung Sisingaan,
masyarakat Subang selalu mengumpulkannya pada tanggal 5 April setiap tahun,
mengatur setiap kecamatan di daerah Subang.
6.
Kuda Renggong
Kesenian lain yang berasal dari Sunda adalah Kuda renggong,
tarian ini berasal dari Sumedang, Renggong di sini adalah keterampilan, kuda
yang digunakan untuk melatih musik irama ,
kuda yang dipilih bukan berbadan loyo, rata-rata berbadan tegap dan
kuat. Musik yang mengiringinya adalah kendang, tetapi dengan berkembangannya
zaman musik yang digunakan pun bisa apa saja. Kalau dilihat selintas,
acara ini bisa bikin ketawa karena kuda bisa jingkrak-jingkrak, geleng-geleng
kepala diambil alunan musik.
Sejarah kuda renggong
ini pertama kali muncul dari desa Cikurubuk hingga menyebar ke kabupaten
Sumedang.
7.
Bajidoran
Bajidoran adalah kesenian rakyat yang berasal dari Subang dan
Karawang. Para penari atau yang biasa dipanggil Ronggeng akan melenggak lenggok
sambil mendengarkan tabuhan gendang dan gamelan. Para pria mengeluarkan
dan menyawerkan uang pada Renggong, seseorang yang menyawerkan uang dengan
menggunakan Bajidor.
Menurut sejarahnya,
Bajidoran lahir pada tahun 1990-an. Kesenian ini perpaduan dari dangdut,
jaipongan dan ketuk tilu. Di zaman sekarang kesenian Bajidoran sudah
sangat kurang peminatnya, ada pun yang melestarikan menari ini tidak seperti
dulu. Jika zaman dulu sangat memperdulikan ketukan tabuhan gendang, sekarang
bisa dikombinasikan dengan tabuhan gendang beraliran pop.
8.
Cianjuran
Cianjuran adalah kesenian dari Cianjur, sebenarnya nama alat musik ini adalah
mamaos. Alat musik khas sunda sejak tahun 1930. Alat musik ini terdiri
dari kecapi ricik, dipadukan dengan suling, rebab, dan kacapi
indung. Dibarengi oleh penyanyi dengan bernyanyi Sunda, bernyanyi dengan
cengkok mirip Sinden. Bila didengar selintas, kecapi ini mirip lho dengan
kecapi tradisional khas Cina.
Seni cianjuran awalnya
hanya menyanyikan senior Pantun yang dilagukan. Lirik diambil dari kisah
pantun Mundinglaya Dikusumah. Terdengarnya sih seperti gampang, tapi coba
deh. Di Sunda itu sendiri, Biasanya Cianjuran digunakan di perayaan
pernikahan, khitanan, hiburan dan upacara adat. Bagaimana Mau coba
seni musik Cianjuran?
9.
Kacapi Suling
Jika kita selidiki,
hampir semua kesenian khas sunda, kebanyakan senior vokal selalu ada
cengkok-cengkoknya. Kenapa ya Mungkin disini nilai
estetikanya. Inilahhh ... salah satu kesenian yang benar-benar membuktikan
budaya Sunda. Sesuai namanya, kecapi suling yang terdiri dari instrumen
kecapi dan suling.
Nah, untuk kamu yang ingin mendengarkan
lagu yang menyejukan hati kompilasi fikiran lagi penat, bisa mengunduh lagu
kacapi suling. Adem banget, dikeluarkan saat diiringi suara air mengalir
dan burung yang berkicau. Kalau zaman dulu, lagu kecapi suling sering
disiarkan oleh radio Sunda kalau didengar bisa bikin ngantuk karena bikin hati
tenang.
0 comments:
Posting Komentar