11
TARIAN TRADISIONAL DARI JAWA BARAT
Jawa
Barat, salah satu provinsi yang kaya akan tempat wisata ini ternyata memiliki
beberapa kebudayaan yang masih dijaga.
Dibantu dengan adanya kampus ISBI Bandung dan beberapa kampus seni lainnya yang
menyediakan sarana untuk mahasiswa berkreasi dengan kesenian tradisional
1.
TARI
MERAK
Tari merak berasal
tanah Pasundan, tarian ini dibuat oleh Raden Tjetje Somantri yang terinspirasi
dari burung merak, karena sejak zaman dulu Merak menandakan sebuah
mahkota.Tidak banyak sejarah dari tari merak, penari hanya menari dan melenggak
lenggok sembari mengibaskan sayapnya bak seekor burung merak. Walaupun begitu tarian ini mengutamakan
keindahan Tidak heran bila semua orang yang melihat terkagum-kagum dengan
tarian ini.Untuk membedakan tarian ini sangat gampang, ciri khasnya seorang
penari menggunakan mahkota, dan berpakaian seperti kamben namun coraknya
seperti burung merak. Di zaman yang sudah canggih ini, kamu bisa gampang
memesan atau langsung membeli 1 set pakaian tari merak dengan harga 2-4 juta.
Jumlah
penari biasanya 3 orang, namun terkadang hanya beranggotakan 2 orang saja, bisa
ditarikan dengan berpasangan. Musik pengiringnya adalah gamelan
2.
TARI
WAYANG
Setelah ada kesenian
wayang golek, ternyata ada tariannya juga yang disebut Tari Wayang karena latar
belakang tarian ini seperti cerita wayang. Biasanya karakter penari diambil
dari salah satu karakter wayang golek, dengan gerakan tariannya mengikuti alur
cerita.Gerakan tarian terkadang seperti sedang berkelahi atau perang, tergantung
temanya. Jumlah penari pun dibebaskan, uniknya tarian ini lebih banyak
ditarikan oleh laki-laki.Sekarang tari wayang pun telah terbagi menjadi 3
kelompok yaitu Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Massal. Pakaiannya pun
disesuaikan dengan karakakter wayangnya sendiri, biasanya laki-laki menjadi
Arjuna atau Abimanyu. Dan wanita menjadi Subadra atau Arimbi.Musik pengiring
tari wayang adalah gamelan asal jawa barat
3.
TARI
KETUK TILU
Tari Ketuk Tilu berasal dari Sunda, Jawa Barat.
Kata tilu kalau diartikan ke bahasa Indonesia artinya tiga. Menurut sejarahnya
ada kemungkinan nama ketuk tilu diambil karena iringan musik untuk tari ini
mengeluarkan 3 suara.Biasanya penarinya berpasangan namun terkadang juga solo
dancer, dalam gerakan tari Jaipoing selalu menggunakan gerakan goyang,
muncid, geol, gitak, dan pencak. Dahulunya, tarian ini dipentaskan sebagai
penyambutan datangnya masa panen dengan tujuan ungkapan rasa syukur pada Dewi
Sri. Namun seiring dengan zaman, tarian ini bersifat hanya hiburan saja Kostum
yang digunakan untuk pria adalah baju kampret, celana pengsi dengan atribut
golok. Sedangkan untuk wanita, menggunakan kebaya dan sinjang dilengkapi
selendang dan beberapa atribut seperti gelung, sabuk, dan kalung. Musik
pengiringnya adalah gong, kecrek, kulanter, rebab, kempul dan kendang besar.
4.
TARI KEURSEUS
Tari Keurseus berasal dari tanah Sunda, kata
‘keurseus’ itu sendiri berasal dari bahasa Belanda yang artinya kursus. Tarian
ini dari seniman asal Cirebon. Awalnya tarian ini ditarikan oleh 2 orang yaitu
Bapak Kontjer dan Bapak Wentar, diluar dugaan tarian ini Pakaian yang digunakan
adalah pakaian menak atau pakaian tradisional seperti baju takwa, dilengkapi
sinjang bermotif batik. Biasanya dilengkapi dengan tutup kepala seperti bendo
citak, dengan membawa keris sebagai aksesoris dipinggang.Seiring dengan zaman
tari ini terus dikembangkan sehingga mengandung beberapa karakter yang
berbeda.disenangi oleh masyarakat, maka banyak orang yang ingin belajar tarian ini. Hingga sekarang, peminat tari
Keurseus adalah pria.Tari Keurseus pun dibagi menjadi 3 jenis yaitu tari gawil,
kawiran dan lenyepan. Gerakan tarian keurseus hampir mirip dengan gerakan tari
Tayuban. Tapi dalam 3 jenis itu, masing-masing jenis memiliki karakteristik
masing-masing. Pakaian yang digunakan adalah pakaian menak atau pakaian
tradisional seperti baju takwa, dilengkapi sinjang bermotif batik. Biasanya
dilengkapi dengan tutup kepala seperti bendo citak, dengan membawa keris
sebagai aksesoris dipinggang.Seiring dengan zaman tari ini terus dikembangkan
sehingga mengandung beberapa karakter yang berbeda.
5.
TARI BUYUNG
Tari Buyung berasal dari Kuningan, Jawa Barat. Kata
Buyung sendiri mengandung artian jenis tanah liat yang digunakan oleh wanita
zaman dulu untuk mengambil air. Tarian ini tercipta oleh Emalia Djatikusumah,
biasanya tarian ini diadakan saat upacara seren tahun.Uniknya selama menari,
para penari akan menopang tanah liat berbentuk mirip kendi, biasanya orang
zaman dulu menyebutnya ‘buyung’, buyung tersebut ditaruh diatas kepala namun
tidak boleh jatuh.Konon katanya tiap gerakan tari buyung ada maknanya, karena
para penari akan melewati sesi dimana mereka menari diatas kendi dengan membawa
buyung diatas kepala. Makna yang tersirat dari gerakan ini adalah seperti semboyan
yang sering kita dengar yang berbunyi ‘dimana bumi dipijak disitu langit
dijunjung’Sangat dalam kan maknanya? Itulah tari buyung.Tari buyung biasanya
ditarikan oleh para wanita, biasanya oleh 12 orang. Kostum yang digunakan
biasanya kebaya dilengkapi dengan selendang.
6.
TARI RONGGENG BUGIS
Tari Ronggeng Bugis berasal dari Cirebon, Jawa
Barat. Ronggeng disini artinya penari laki-laki yang berpakaian wanita, dan
‘bugis’ adalah salah satu ras di daerah Sulawesi Selatan. Tarian tersebut
bertemakan komedi dan ditarikan oleh 12 hingga 20 orang laki-laki.Dalam tarian
ini para penari akan menggunakan make up tebal, bukan untuk terlihat cantik,
namun untuk memberi kesan lucu. Bisa dilihat sendiri di gambar kalau make up
yang digunakan seperti topeng.Sejarah singkat tarian ini adalah ketika kerajaan
Cirebon menyuruh temannya dari ras Bugis memata-matai musuhnya.Musik yang
digunakan untuk melatar belakangi tarian ini antara lain gong kecil, kecrek,
dan kelenang.
7.
TARI SAMPIUNG
Tari Sampiung adalah tarian yang berasal dari Jawa
Barat, zaman dulu biasanya tarian ini dipentaskan ketika menyambut Seren taun,
ngaruat, pesta panen dan rebo wekasan, bahkan terkadang acara kepemerintahan
RI.Sampiung dan samping sangat mirip ya? Namun jangan salah tanggap, tari
sampiung bukanlah tari samping. Nama sampiung diambil dari sebuah judul lagu
zaman dulu.Tarian ini pun memiliki beberapa sebutan seperti Tari Ngekngek dan
Tari Jentreng. Jumlah penarinya tidak disyaratkan, kostum yang digunakan pun
kostum sederhana yaitu kebaya, sinjang dan selendang, rambut dikondekan.Yang
terdapat pada gambar sebenarnya bukan tari sampiung, minim sekali wancana yang
saya dapat untuk mendapatkan photo tari sampiung. Namun kostumnya tidak jauh
dengan yang ada digambar.Musik pengiringnya adalah Jentreng, rebab, atau kecapi
8. TARI
SINTREN
Tari
Sintren adalah tarian tradisional masyarakat Jawa khususnya di daerah Cirebon
Jawa Barat. Tari ini juga disebut dengan lais yaitu bentuk tari-tarian dengan
aroma yang mistis/magis yanTari sintren diperankan seorang gadis yang masih
suci, dibantu oleh pawang dengan diiringi gending 6 orang. Gadis tersebut lalu
dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang berselebung kain. Pawang/dalang tersebut
kemudian berjalan memutari kurungan ayamtersebut sembari mengucapkan mantra
yang bertujuan untuk memanggil ruh Dewi Lanjar.Jika pemanggilan ruh Dewi Lanjar
itu berhasil, maka ketika kurungan tersebut dibuka, sang gadis tersebut sudah
terlepas dari ikatan dan berdandan dengan cantik, lalu menari diiringi gending.
9. RONGGENG
GUNUNG
Ronggeng
Gunung adalah sebuah seni tarian tradisional yang berasal dari Jawa
Barat yang tumbuh dan berkembang di wilayah Ciamis Selatan dan
Pangandaran, yaitu seperti daerah Panyutran, Ciparakan, Banjarsari, Burujul,
Pangandaran dan Cijulang.Secara umum, kesenian ini hampir sama dengan tari
ronggeng pada umumnya. Yakni dicirikan dengan penampilan satu orang atau lebih
penari yang dilengkapi dengan alat musik gamelan dan nyanyian atau kawih
pengiring tariannya.
10. TARI
JAIPONG
Tari
Jaipong adalah tarian yang berasal dari Bandung provinsi Jawa Barat.Nama lain
dari tari ini adalah Jaipongan yaitu sebuah genre seni tari yang lahir pada
kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada
kesenian rakyat ini menjadikannya banyak mengetahui dan mengenal betul
perbendaharan pola-pola gerakan tari tradisional yang ada pada
Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerakan-gerakan
bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam lainnya gerak mincid dari
beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi juga untuk mengembangkan
tarian tradisional atau kesenian yang kini dikenal dengan nama lain yaitu
Jaipongan.
11. TARI
TOPENG
Tari
Topeng atau tari topeng Cirebon ini, dari namanya saja sudah bisa kita
diperkirakan bahwa tarian ini berasal dari Cirebon.Tarian topeng ini diambil
dari beberapa cerita rakyat tentang Sunan Gunung Jati yang saat itu sedang
menguasai kota Cirebon, hingga pada suatu saat kota cirebon diserang oleh
Pangeran Welang. Pada saat itu juga Sunan Gunung Jati tidak bisa menandingi
kekuatan Pangeran Welang yang cukup kuat dan bahkan sunan gunung jati terancam
kalah pada saat itu.Dari kisah tersebut
terlahirlah tari topeng ini, yang dengan cepat menyebar ke beberapa
daerah-daerah lain seperti Indramayu, Losari, Brebes, Subang, dan Jatibarang.
0 comments:
Posting Komentar